Ekspor Pertanian Kalbar Meningkat 230 Ribu Ton Didominasi Produk Olahan Sawit_


SariAgri -Karantina Pertanian Pontianak mencatat adanya peningkatan nilai ekspor pertanian asal Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) pada triwulan II tahun 2021, yakni mencapai 227,9 ribu ton, atau meningkat 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 176,2 ribu ton.
Dikabarkan, peningkatan tersebut dipicu adanya perbaikan akses ekspor yang semula melalui pelabuhan di luar Kalbar, namun saat ini ekspor dapat langsung dilakukan (direct call) melalui Pelabuhan Kijing, Pontianak.
"Selain memberi nilai tambah bagi petani, pelaku usaha dan pemda, akses langsung ini sekaligus meningkatkan daya saing komoditas ekspor Kalbar," ujar Kepala Karantina Pertanian Pontianak, Amir Hasanuddin melalui keterangan tertulisnya, Kamis (15/7/2021).
Amir menjelaskan bahwa komoditas andalan ekspor Kalbar saat ini masih didominasi oleh produk olahan sawit, seperti RBD palm olein, RBD palm stearin dan PKE atau palm kernel expeller.
Peningkatan volume ekspornya sangat signifikan, yakni hingga 21 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, tambah Amir.
Amir menyebutkan beberapa komoditas unggulan berupa sarang burung walet, lada, biji pinang, pisang, keladi, porang, lidi nipah dan tanaman hias juga terlihat peningkatannya sejak awal tahun 2021.
Baca Juga: Kenaikan Tarif Pungutan Ekspor Guna Keberlanjutan Produksi SawitPenyesuaian Tarif Pungutan Ekspor CPO Berlaku 1 November 2020
Kami juga mencatat adanya ragam komoditas baru Kalbar, seperti tepung tapioka, pasta durian, air kelapa, daun ketapang, dan berbagai jenis tanaman hias, terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang mengatakan bahwa kinerja ekspor di wilayah dapat dinilai dari lima indikator, yaitu capaian nilai ekspor, frekuensi ekspor, penambahan ragam komoditas, jumlah eksportir serta jumlah negara tujuan.
https://perdagangan.sariagri.id/79835/mendag-optimis-nilai-ekspor-umkm-indonesia-naik-di-expo-2020-dubai
"Oleh karena itu, kami di jajaran Barantan akan terus menggiatkan sinergitas dengan entitas terkait agar bisa menjaga kualitas, kuantitas dan konsistensi produk sehingga mampu mempertahankan bahkan meningkatkan nilai ekspor pertanian, tandasnya.
Untuk diketahui, bersasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sektor pertanian pada triwulan II 2020 tumbuh sebesar 16,24 (QtoQ) dengan nilai ekspor pada Januari-Desember naik sebesar 15,79 persen atau sekitar Rp. 451,77 triliun.
Berikutnya, pada triwulan I 2021, sektor pertanian juga masih tumbuh meyakinkan dengan angka sebesar 2,95 (YoY).
Video terkait: