Stabilkan Suplai Melalui Bantuan Distribusi Bawang Merah


SariAgri - Kementerian Pertanian (Kementan) lewat Tubuh Ketahanan pangan (BKP) kembali mengerjakan stabilisasi persediaan lewat kebijaksanaan bantuan distribusi pangan dari daerah surplus ke kekurangan.

Kepala Pusat Distribusi serta Akses Pangan, Risfaheri menjelaskan kontribusi distribusi pangan untuk komoditas bawang udah dikeluarkan di 21 Juli 2021.

"Kita tolong ongkos distribusi bawang merah ini kali dari daerah Probolinggo Ja-tim ke Ambon, Maluku sejumlah 31 ton. Disamping buat mengawasi kestabilan harga di Ambon,untuk mengontrol harga di produsen yang sekarang ini panen," tutur Risfaheri.

Diterangkan Risfaheri, ini sebagai distribusi bawang merah babak ke-2yang telah dilakukan dalam dua bulan akhir.Awalnya, di Juni 2021 sejumlah 27 ton bawang merah sudah diantar dari Probolinggo ke Ambon.

Bawang merah yang dibeli dari Gapoktan di Probolinggo pada harga Rp28.000 per kg, dipasarkan di Ambon di harga di antara Rp32.000-35.000 kg di bawah harga pasar Rp40.000/kg.

Bawang merah jadi salah satunya komoditas yang diintervensi distribusinya ingat tidak seluruhnya wilayah dapat menghasilkan bawang merah secara sama rata.

Untuk kerjakan interferensi, Kementan melaksanakan pengamatan lewat struktur pantauan persediaan pangan (Simonstok). Lewat metode ini dapay disaksikan situasi persediaan dan keperluan pangan di wilayah.

Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi berkata faksinya selalu lakukan beragam usaha supaya ketahanan pangan selalu terbangun lebih-lebih sekarang ini masihlah dalam keadaan endemi.

Ia mengucapkan bantuan distribusi ini sebagai wujud intrusi pemerintahan supaya pangan aksesbilitas pangan rata serta dapat dijangkau di semua lokasi.

"Kita kenal ada lokasi-lokasi yang surplus dan minus. Kita intrusi dengan distribusi pangan ini, hingga keterjangkauan pangan sama rata," kata Agung.

"Bila kita dapat interferensi 10 % saja dari produksi satu komoditas, sudah bisa pengaruhi harga, sukur-sukur dapat di atas itu," tuturnya.
Bawang Merah